Rabu, 06 Januari 2010

PSOKOLOGI WARNA

PSIKOLOGI WARNA


Warna sesungguhnya dapat memberikan efek besar bagi perasaan, mental, dan fisik manusia. Di bawah ini adalah tabel kumpulan kecenderungan emosi manusia terhadap warna-warna tertentu yang sangat penting untuk dipahami seorang desainer dalam membuat karya desain yang sesuai.


Tabel Psikologi Warna


No

Warna

Efek Psikologi

1

Biru

Mempresentasikan kedamaian, tenang, reda, stabil, harmoni, kesatuan, kebenaran, kepercayaan, konservatif, keamanan, kebersihan, tata tertib, loyalitas, langit, air, dingin, teknologi, depresi.

2

Hitam

Absensnya cahaya, kekuatan, seksualitas, pengalaman duniawi, formalitas, elegan, kesejahteraan, misteri, ketakutan, kejahatan, anominitas, tidak bahagia, dalam, gaya, keburukan, penyesalan, marah, underground, berduka cita, kematian.

3

Hijau

Alam, lingkungan, kesehatan, kesejukan, keberuntungan, pembaharuan, kemudaan, kecemburuan, kurang pengalaman, iri, kemalangan, musim semi, kemurahan hati, kekuatan, kesuburan.

4

Oranye

Energi, cahaya, keseimbangan, kehangatan, antusiasme, semangat, cemerlang, dan tuntutan perhatian.

5

Ungu

Mempresentasikan keluarga raja, spiritualitas, ningrat, perayaan, misteri, transformasi, kebijaksanaan, pencerahan, kebengisan, arogansi.

6

Merah

Menarik perhatian, energik, cinta, marah, hasrat, kecepatan, keberanian, kekejaman, darurat, darah.

7

Putih

Penghormatan, kemurnian, kesederhanaan, kebersihan, damai, kerendahan hati, kecermatan, keadaan tidak berdosa, muda, burung, musim dingin, kebajikan, steril, pernikahan.

8

Kuning

Kegembiraan, kebahagiaan, optimisme, idealisme, imajenasi, harapan, matahari tenggelam, musim panas, emas, filsafat, ketidakjujuran, pengecut, penghianatan, kecemburuan, ketamakan, penipuan, kesakitan, bahaya, spiritualitas, inspirasi.

Ref:

Suyantoro ed, Fl. Sigit. 2007. Seri Buku Pintar: Menjadi Seorang Desainer Grafis. Penerbit Andi: Yogyakarta.

Perkembangan Desain Bangunan dan Interior Kantor

Perkembangan Desain Bangunan dan Interior Kantor

Tidak berbeda dengan bidang lainnya, dunia interior selalu bergulir mengikuti perkembangan tren. Khususnya di Indonesia, perkembangannya sangat dinamis. Banyak sekali desainer Indonesia yang mulai memperlihatkan eksistensinya melalui karya-karya mereka yang cukup bagus dan tidak kalah bersaing dengan desainer asing.

Pada tahun 2007, tren interior yang sedang in adalah gaya modern yang cenderung retro lalu diikuti dengan tren minimalis. Akan tetapi, sekarang gaya klasik atau eklektik menjadi pilihan banyak orang untuk desain terutama di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia lebih mudah untuk menerima klasik berdasarkan background barang-barang etnik khas Indonesia yang hampir sama dengan klasik. Tetapi, klasik sekarang bukan totally classic, karena telah banyak mengalami modifikasi sehingga tampilannya menjadi terlihat lebih modern atau biasa disebut modern klasik.

Lebih lanjut, dalam perkembangannya desainer interior, arsitek, desainer garafis, dan profesi-profesi lain yang mahir di bidang lighting, IT, sampai pengusaha dituntut untuk bekerjasama dalam menciptakan produk berupa keseluruhan bangunan dan interior yang utuh. Hal ini tentu saja harus dilakukan karena satu sama lain tidak dapat dipisahkan tetapi harus bekerjasama dan berjalan beriringan. Begitu pun halnya dalam membuat desain bangunan dan interior kantor, semua profesi tersebut memiliki andil yang sangat penting.

Kita mengetahui bahwa kantor yang menyenangkan adalah tempat yang tidak membosankan dan dapat membangkitkan gairah dalam bekerja. Pelengkap interior ataupun peralatan kerja kini lebih memilih yang ramah lingkungan, nontoxic, dan mudah dibongkar pasang. Bahkan, tuntutan di tempat kerja kini tidak serumit dahulu dan tidak lagi mutlak membutuhkan tempat yang luas. Pada ruang yang terbatas atau kecil pun sesungguhnya dapat dikreasikan sedemikian rupa menjadi ruang yang efisien dan serba guna karena perkembangan teknologi memungkinkannya.

Namun, bagaimanapun tempat kerjanya, tentu saja tergantung cara kerja orang di dalamnya. Hal ini dikarenakan tempat kerja sebagai rumah kedua bagi pekerja memerlukan penataan interior ideal, yakni yang sesuai dengan kebutuhan kerja tanpa melupakan aspek-aspek privasi, komunikasi, hierarki, desain, alur kerja, dan efisiensi.

Secara fisik, interior kantor masa kini lebih dibutuhkan yang bersuasana terbuka dan akrab. Bahkan, untuk memberikan kesan pertama yang membekas kepada klien, pada umumnya sebuah kantor dan perusahaan kreatif dalam desain akan berusaha menata kantornya sedemikian rupa. Hal ini dilakukan agar klien dapat membaca karya, citra, serta warna perusahaannya.

Sumber:

www.kompas.com

www.lifestyle.okezone.com