Selasa, 26 Januari 2010

Menulis saat berada dalam kondisi yang tidak menentu, banyak pikiran, atau gelisah, ternyata dapat membuat hati menjadi lebih baik... tidak ada teman curhat memang, tapi setidaknya bisa mengeluarkan sedikit beban yang ada dalam pikiran ini... huff...

Tapi... walaupun aku berpikir tidak akan ada yang membaca blog ini tetap saja aku tidak bisa mengeluarkan apa yang sedang aku rasakan atau pikirkan... entahlah...

Kamis, 21 Januari 2010

Thursday night


Teman... pernahkah merasa bahwa keberadaanmu sungguh jauh jaraknya dengan keberadaan orang lain...? tapi entah mengapa engkau merasa sepertinya ia sangat dekat denganmu... ............................................................................................................................................................................ Kota Malang... lama sekali rasanya merantau di kota ini... sendirian... banyak sudah pengalaman yang didapat... Dibalik itu, aku yakin bahwa Allah SWT memang mentakdirkanku untuk menimba ilmu disini. Banyak hal yang membuatku berubah... tapi aku sangat mensyukuri bahwa ternyata di kota inilah aku bisa mengetahui jati diriku... siapa aku... dan apa tujuan hidupku. Aku juga sangat bersyukur menjadi bagian dari orang-orang pilihan yang memiliki tujuan mulia dengan mengedepankan kebaikan dan ketaatan yang luar biasa... Ada hal-hal dari sisi gelapku yang membuatku menyesal dalam perjalanan hidup, akan tetapi lebih banyak hal yang dianggap terlalu berharga untuk diabaikan dan dilupakan dari dalam ingatan... ya.. dan itu semua aku dapatkan di kota Malang. Rencana kedepan adalah sudah saatnya aku meninggalkan kota ini... tepatnya di bulan April. Ya Allah... mudahkanlah... saatnya melangkah menuju kemandirian dan masa depan. Semoga ini semua adalah jalan yang terbaik... Sebelum pergi, tentu aku sudah harus menyelesaikan semua urusan dan tanggung jawab di kota ini. Semoga aku tidak mengecewakan dan senantiasa dapat memberikan yang terbaik bagi orang-orang di sekelilingku... Amin...

Sabtu, 16 Januari 2010

Saturday night

Ayah... sesungguhnya ada seseorang yang memiliki tempat khusus di hatiku... tapi aku malu untuk mengatakannya padamu... Ayah... sekali bertemu dengannya bertahun-tahun yang lalu, aku tidak memperhatikan wajahnya dengan baik (aku tidak ingat), tidak kenal lingkungannya, tidak kenal teman-temannya, tidak kenal keluarganya... tapi ada satu masa yang menyebabkan aku sedikit banyak mengenalnya. Ayah... aku tidak ingin engkau menanggung dosa atas dosa yang mungkin aku lakukan dengan memendam hal ini... Oleh karena itu, Ayah... aku berharap engkau tidak marah padaku jika pada suatu hari aku berterus terang padamu... dan aku berharap engkau berkenan memilihnya untukku...

Rabu, 06 Januari 2010

PSOKOLOGI WARNA

PSIKOLOGI WARNA


Warna sesungguhnya dapat memberikan efek besar bagi perasaan, mental, dan fisik manusia. Di bawah ini adalah tabel kumpulan kecenderungan emosi manusia terhadap warna-warna tertentu yang sangat penting untuk dipahami seorang desainer dalam membuat karya desain yang sesuai.


Tabel Psikologi Warna


No

Warna

Efek Psikologi

1

Biru

Mempresentasikan kedamaian, tenang, reda, stabil, harmoni, kesatuan, kebenaran, kepercayaan, konservatif, keamanan, kebersihan, tata tertib, loyalitas, langit, air, dingin, teknologi, depresi.

2

Hitam

Absensnya cahaya, kekuatan, seksualitas, pengalaman duniawi, formalitas, elegan, kesejahteraan, misteri, ketakutan, kejahatan, anominitas, tidak bahagia, dalam, gaya, keburukan, penyesalan, marah, underground, berduka cita, kematian.

3

Hijau

Alam, lingkungan, kesehatan, kesejukan, keberuntungan, pembaharuan, kemudaan, kecemburuan, kurang pengalaman, iri, kemalangan, musim semi, kemurahan hati, kekuatan, kesuburan.

4

Oranye

Energi, cahaya, keseimbangan, kehangatan, antusiasme, semangat, cemerlang, dan tuntutan perhatian.

5

Ungu

Mempresentasikan keluarga raja, spiritualitas, ningrat, perayaan, misteri, transformasi, kebijaksanaan, pencerahan, kebengisan, arogansi.

6

Merah

Menarik perhatian, energik, cinta, marah, hasrat, kecepatan, keberanian, kekejaman, darurat, darah.

7

Putih

Penghormatan, kemurnian, kesederhanaan, kebersihan, damai, kerendahan hati, kecermatan, keadaan tidak berdosa, muda, burung, musim dingin, kebajikan, steril, pernikahan.

8

Kuning

Kegembiraan, kebahagiaan, optimisme, idealisme, imajenasi, harapan, matahari tenggelam, musim panas, emas, filsafat, ketidakjujuran, pengecut, penghianatan, kecemburuan, ketamakan, penipuan, kesakitan, bahaya, spiritualitas, inspirasi.

Ref:

Suyantoro ed, Fl. Sigit. 2007. Seri Buku Pintar: Menjadi Seorang Desainer Grafis. Penerbit Andi: Yogyakarta.

Perkembangan Desain Bangunan dan Interior Kantor

Perkembangan Desain Bangunan dan Interior Kantor

Tidak berbeda dengan bidang lainnya, dunia interior selalu bergulir mengikuti perkembangan tren. Khususnya di Indonesia, perkembangannya sangat dinamis. Banyak sekali desainer Indonesia yang mulai memperlihatkan eksistensinya melalui karya-karya mereka yang cukup bagus dan tidak kalah bersaing dengan desainer asing.

Pada tahun 2007, tren interior yang sedang in adalah gaya modern yang cenderung retro lalu diikuti dengan tren minimalis. Akan tetapi, sekarang gaya klasik atau eklektik menjadi pilihan banyak orang untuk desain terutama di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia lebih mudah untuk menerima klasik berdasarkan background barang-barang etnik khas Indonesia yang hampir sama dengan klasik. Tetapi, klasik sekarang bukan totally classic, karena telah banyak mengalami modifikasi sehingga tampilannya menjadi terlihat lebih modern atau biasa disebut modern klasik.

Lebih lanjut, dalam perkembangannya desainer interior, arsitek, desainer garafis, dan profesi-profesi lain yang mahir di bidang lighting, IT, sampai pengusaha dituntut untuk bekerjasama dalam menciptakan produk berupa keseluruhan bangunan dan interior yang utuh. Hal ini tentu saja harus dilakukan karena satu sama lain tidak dapat dipisahkan tetapi harus bekerjasama dan berjalan beriringan. Begitu pun halnya dalam membuat desain bangunan dan interior kantor, semua profesi tersebut memiliki andil yang sangat penting.

Kita mengetahui bahwa kantor yang menyenangkan adalah tempat yang tidak membosankan dan dapat membangkitkan gairah dalam bekerja. Pelengkap interior ataupun peralatan kerja kini lebih memilih yang ramah lingkungan, nontoxic, dan mudah dibongkar pasang. Bahkan, tuntutan di tempat kerja kini tidak serumit dahulu dan tidak lagi mutlak membutuhkan tempat yang luas. Pada ruang yang terbatas atau kecil pun sesungguhnya dapat dikreasikan sedemikian rupa menjadi ruang yang efisien dan serba guna karena perkembangan teknologi memungkinkannya.

Namun, bagaimanapun tempat kerjanya, tentu saja tergantung cara kerja orang di dalamnya. Hal ini dikarenakan tempat kerja sebagai rumah kedua bagi pekerja memerlukan penataan interior ideal, yakni yang sesuai dengan kebutuhan kerja tanpa melupakan aspek-aspek privasi, komunikasi, hierarki, desain, alur kerja, dan efisiensi.

Secara fisik, interior kantor masa kini lebih dibutuhkan yang bersuasana terbuka dan akrab. Bahkan, untuk memberikan kesan pertama yang membekas kepada klien, pada umumnya sebuah kantor dan perusahaan kreatif dalam desain akan berusaha menata kantornya sedemikian rupa. Hal ini dilakukan agar klien dapat membaca karya, citra, serta warna perusahaannya.

Sumber:

www.kompas.com

www.lifestyle.okezone.com

Selasa, 05 Januari 2010

KOMITMEN MUSLIM SEJATI

Resume

KOMITMEN MUSLIM SEJATI

Oleh: Fathi Yakan

BAB I APA ARTINYA SAYA MUSLIM?

Bagian pertama buku ini memaparkan karakteristik terpenting dalam diri seseorang aagar dapat menjadi muslim sejati. Muslim bukan sekedar klaim atas warisan, identitas, maupun fisik, melainkan pengakuan untuk menjadi penganut Islam, komitmen dengan Islam, dan beradaptasi dengan Islam dalam setiap aspek kehidupan.Karakteristik agar menjadi muslim sejati adalah sebagai berikut:

1. Saya harus mengislamkan akidah saya

Akidah seorang muslim adalah akidah yang benar dan shahih selaras dngan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Untuk mengislamkan akidah maka konsekuensinya adalah:

a. Meyakini bahwa yang menciptakan alam semesta adalah Allah SWT. AL Anbiya:22

b. Mengimani bahwa Allah SWT tidak menciptakan alam semesta ini dengan sia-sia, karena tidak mungkin terjadi bahwa Dzat yang menyandang sifat-sifat kesempurnaan melakukan hal yang sia-sia. Al Mukminun: 115-116

c. Mengimani bahwa Allah telah mengutus Rasul dan menurunkan kitab kepada manusia agar mereka mendapat pengajaran tentang Dia, tujuan manusia diciptakan, awal kejadian mereka, dan tempat mereka kembali. An Nahl: 36

d. Meyakini bahwa tujuan keberadaan manusia adalah untuk mengenal Allah, menaati-Nya dan beribadah kepada-Nya

e. Adz-Dzariyat: 56-58

f. Meyakini bahwa balasan bagi orang mukmin yang taat adalah surga, sedangkan bagi orang kafir yang bermaksiat adalah neraka. Asy-Syura: 7

g. Meyakini bahwa manusia melaksanakan kebajikan dan kejahatan dengan ikhtiar dan kehendaknya, akan tetapi ia tidak dapat melaksanakan kebajikan tanpa taufik dan pertolongan Allah. Asy-Syams: 7-10

h. Meyakini bahwa menetapkan syariat adalah merupakan hak Allah SWT yang tidak boleh dilanggar. Asy-Syura: 10

i. Harus mengetahui nama-nama dan sifat-sifat Allah yang selaras dengan keagungannya.

j. Bertafakur merenungi ciptaan Allah, bukan mengenai Dzat-Nya

k. Meyakini bahwa sifat-sifat Allah telah banyak diisyaratkan oleh ayat Al Qur’anul Karim dan merupakan sifat-sifat yang dituntut oleh kesempurnaan uluhiyah (ketuhanan)

l. Meyakini bahwa pendapat para salaf lebih utama untuk diikuti , khususnya dalam persoalan takwil dan ta’thil, serta menyerahkan pengetahuan mengenai makna-makna ini kepada Allah SWT

m. Harus beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun An Nahl: 36

n. Takut kepada-Nya dan tidak takut kepada selain-Nya Al Mulk: 12, An Nur: 52.

o. Harus mengingat-Nya dan senantiasa mengingat-Nya. Ar ra’d:28, Az Zukhruf: 36-37.

p. Mencintai Allah dengan kecintaan yang menjadikan hati untuk senantiasa rindu dan tertambat pada-Nya, dan senantiasa mendorong untuk semakin bertambah kebaikan, pengorbanan, dan jihad di jalanNya selama-lamanya. At Taubah:24

q. Harus bertawakal kepada Allah dalam segala keadaan dan menggantungkan diri padaNya dalam segala urusan. Ath Thalaq: 3

r. Bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmatNya yang tak terhingga serta segala karunia dan rahmatNya yang tak terhitung. An Nahl:78, Yasin: 33-35

s. Harus senantiasa istighfar dan memeohon ampun kepada Allah SWT

t. Harus senantiasa menyadari akan muraqabah (pengawasan) Allah dalam keadaan sendiri maupu ditengah-tengah manusia dan mengingat firmanNya dalam surat Al Mujadilah: 7

2. Saya harus mengislamkan ibadah saya

Dalam Islam, ibadah adalah puncak ketundukan dan puncak kesadaran mengenai keagungan ma’bud (Tuhan yang disembah). Ia merupakan tangga yang menghubungkan makhluk deng khaliq dan juga memiliki pengaruh-pengaruh yang mendalam dengan interaksi antar sesama manusia. Islam menetapkan agar kehidupan ini seutuhnya merupakan ibadah dan ketaatan. Adz Dzariyat: 56-58, Al An’am: 163. Untuk mengislamkan ibadah maka konsekuaensinya adalah sbb.:

a. Ibadahku harus hidup dan tersambung kepada ma’bud (Tuhan yang diibadahi). Ni merupakan derajat Ihsan.

b. Ibadah harus khusyuk sehingga dapat merasakan kehangatan berkomunikasi dengan Allah dan kenikmatan khusyuk itu sendiri.

c. Dalam ibadah makan hati harus hadir (sepenuh hati), melepaskan pikiran dari kesibukan dan keinginan duniawi.

d. Dalam beribadah harus tamak dan tidak pernah puas.

e. Harus berkeinginan kuat untuk senantiasa melaksanakan qiyamullail, karena ia merupakan salah satu mesin ”keimanan” yang paling besar. Al Muzamil: 6, Adz Dzariyat:17-18

f. Hendaknya menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan Al Qur’anul Karim,khususnya pada waktu fajar. Al Isra’: 78, Al Hasyr: 21

g. Doa harus menjadi tangga untuk memohon kepada Allah dalam setiap keadaan.

3. Saya harus mengislamkan akhlak saya

Berakhlak mulia adalah tujuan pokok dari risalah Islam, sebagaimana dalam hadist Rasulullah SAW, ”Sesungguhnya aku diutus oleh Allah untuk mnyempurnakan akhlaq yang mulia”. Sifat-sifat yang harus dimilki seseorang agar ia berakhlak Islami adalah sbb:

a. Bersikap wara’ (hati-hati) terhadap syubhat

b. Menahan pandangan (Gadhul Bashar)

c. Menjaga lidah

d. Malu (haya’)

e. Pemaaf dan sabar

f. Jujur

g. Rendah hati

h. Menjauhi prasangka, ghibah, dan mencari cela sesama muslim

i. Dermawan dan pemurah

j. Menjadi teladan yang baik

4. Saya harus mengislamkan keluarga dan rumah tangga saya

Jika pengakuan bahwa menjadi muslim mengharuskan menjadi seorang muslim dalam akidah, ibadah, maupun akhlak, maka ia juga mewajibkan agar masyarakat tempat kita hidup juga menjadi masyarakat muslim. Oleh karena itu, langkah pertama dalam membawa risalah Islam ke masyarakat adalah dimulai dari masyarakat kecil, yakni keluarga dan rumah tangga kita sendiri sebagai orang yang paling terdekat. Allah berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu... (At Tahrim: 6)

5. Saya harus mengalahkan nafsu saya

Manusia senantiasa dalam pergulatan melawan hawa nafsunya, sehingga ia bisa mengalahkan hawa nafsu atau sebaliknya nafsu itu sendiri yang mengalahkannya. Allah berfirman,

Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnyamerugilah orang-orang yang mengotorinya (Asy Syams: 7-10)

6. Saya harus yakin bahwa masa depan adalah milik Islam

Kepercayaan pada Islam harus mencapai tingkat keyakinan bahwa masa depan adalah milik agama ini.Keberadaan Islam yang ajarannya berasal dari Allah, menjadikannya lebih layak untuk mengatur, mengendalikan, dan memimpin umat manusia. Ia sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan fitrah dan selaras dengan tuntutan-tuntutan kejiwaan maupun fifik manusia. Keyakinan ini didorong oleh beberapa faktor:

1. Rabbaniyah manhaj Islam

2. Universalitas manhaj Islam

3. Elastisitas manhaj Islam

4. Kelengkapan manhaj Islam

5. Keterbatasan sistem-sistem wadh’iyah

BAB II APA ARTINYA SAYA BERAFILIASI KEPADA PERGERAKAN ISLAM

Yang menjadi dasar untuk mengaku diri sebagai aktivis pergerakan Islam adalah hendaklah pada diri seseorang telah terwujud semua sifat dan karakteristik pengakuannya sebagai Muslim. Hal inilah yang menjadikan pergerakan Islam memberikan perhatian terhadap kaderisasi, agar muncul individu muslim yang benar keIslamannya, sebelum menyiapkan sebagai anggota pergerakan. Sebab, pengakuan sebagai muslim merupakan dasar, sedangkan pengakuan sebagai aktivis pergerakan adalah bagian yang tak terpisahkan dari ketulusan dalam pengakuan seseorang sebagai penganut agama ini.

1. Saya harus hidup untuk Islam

Pengakuan sebagai seorang muslim, mengharuskan kita untuk hidup demi Islam, mengarahkan hidup untuknya dan menggunakan seluruh potensi dan kemampuan untuk Islam. Adapun manusia terbagi menjadi 3 golongan, yakni:

a. Golongan yang hidupuntuk dunia

b. Golongan yang tercampakkan antara dunia dan akhirat

c. Golongan yang menganggap dunia sebagai lahan bagi kehidupan di akhirat

* Bagaimana hidup untuk Islam:

a. Mengetahui tujuan hidup. Adz Dzariyat: 56, Al Hud: 7

b. Mengetahui nilai dunia di bandingkan dengan akhirat. At Taubah: 38. Rasul bersabda, “sesungguhnya dunia adalah penjara orang mukmin dan surga bagi orang kafir.”

c. Menyadari bahwa kematian pasti datang dan mengambil pelajaran darinya. Ar Rahman: 26-27, Ali Imran: 185. Rasul bersabda, ”Hendaklah kalian banyak mengingat pemutus segala kenikmatan dan pemisah segala hal yang bersatu”

d. Mengetahui hakikat Islam, dengan memperdalam mempelajari, dan memahami prinsip-prinsip Islam. Thaha: 114

e. Mengetahui hakikat jahiliah. Yaitu dengan mengenali pemikiran-pemikiran mereka, aliran2, cacat2, program2, kekurangan2, bahaya dan mudarat2nya.

* Karekteristik manusia yang hidup untuk Islam:

a. Teguh dalam menjalankan ajaran2 Islam dan dibuktikan dengan perbuatan

b. Memiliki kepedulian terhadap kemaslahatan Islam

c. Bangga dengan kebenaran dan yakin kepada Allah

d. Senantiasa konsisten dalam memperjuangkan Islam dan tolong-menolong dengan para aktivis

2. Saya harus meyakini kewajiban memperjuangkan Islam

Memperjuangkan Islam bersifat wajib dan bukan sekedar sukarela. Hal ini dapat dilihat dari beberapa sudut pandang:

a. Kewajibannya sebagai prinsip. Sebab letak bergantungnya pembebanan Allah terhadap seluruh manusia. Pertama-tama terhadap para nabi dan rasul, kemudian terhadap seluruh manusia secara umum, sampai Allah mewarisi bumi dan segala yang ada diatasnya. AL Ashr: 1-3, Al Maidah: 67, Al Baqarah: 159.

b. Kewajibannya sebagai hukum. Memperjuangkan Islam hukumnya wajib, karena lumpuhnya hakimiyah Allah (usaha menjadikan Allah hakim), mengharuskan masyarakat muslim untuk menegakkan masyarakat dan kehidupan Islami.

c. Kewajiban Menegakkan Islam sebagai kebutuhan Darurat. Al Baqarah:193

d. Kewajiban secara individu dan kolektif. Al Mudatsir: 17, Maryam: 95, Al Maidah: 3

e. Barangsiapa berjihad, sesungguhnya ia berjihad untuk dirinya sendiri. Al Ankabut:6

3. Pergerakan Islam; Misi, karakteristik, dan perlengkapannya

a. Misi pergerakan Islam: menghambakan manusia kepada Allah SWT sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat dengan memperjuangkan tegaknya masyarakat Islam yang mengambil hukum-hukum dan ajaran-ajaran dari nash.

b. Karakteristik:

§ Bercorak Rabbaniyah (Ketuhanan)

§ Merupakan pergerakan independen.

§ Pergerakan yang progresif

§ Komprehensif

§ Menjauhi perselisihan fiqih

c. Perlengkapan:

§ Keimanan yang mendalam

§ Meyakini jalan yang mereka tempuh serta keistimewaan dan kebaikannya

§ Meyakini agung dan besarnya pahala

§ Meyakini persaudaraan serta hak-hak dan kesakralannya

§ Meyakini agung dan besarnya pahala

§ Meyakini akan diri mereka sendiri

4. Saya harus mengetahui jalan perjuangan Islam

Sesungguhnya kita harus mengetahui apa latar belakang kita berafiliasi dengan pergerakan Islam. Selain itu kita juga harus mengetahui jalan perjuangan Islam yang lain, supaya afiliasi dengan pergerakan Islam merupakan afiliasi yang dilandasi dengan pemikiran dan kesadaran yang penuh.

5. Saya harus mengetahui dimensi-dimensi afiliasi saya kepada pergerakan Islam

Berafiliasi kepada pergerakan Islam hendaknya memiliki dimensi2 yang menegaskan kedalaman akidah, dan kekuatan ikatan ideologis dan keorganisasian.

6. Saya harus mengetahui poros-poros perjuangan Islam

Ada 3 poros bagi kesuksesan perjuangan Islam, yakni: kejelasan tujuan, kejelasan jalan, komitmen terhadap jalan Rasul Saw.

7. Saya harus mengetahui Persyaratan bai’at dan keanggotaan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam keanggotaan:

a. Kualitas bukan kuantitas. Banyaknya kuantitas tanpa diiringi koalitas hanya akan menjadi beban berat yang berbahaya dan tidak berguna. Peran kunci hanya dimiliki sejumlah kecil individu yang mengenal Allah, tabah dan bersungguh2 dalam melaksanakan kebenaran.

b. Baiat dan hukumnya. Baiat hádala janji untu menaati. Seakan2 pelaku baiat berjanji kepada amirnya untuk menyerahkan wewenang untuk mimikirkan keadaan dirinya dan kaum Muslimin.

c. Ketaatan dan hukumnya. Taat adalah kewajiban selama bukan dalam hal yang maksiat.

d. Rukun2 baiat; al-fahm, al-ikhlash, al-‘amal, al-jihad, at-tadhiyah, at-tha’ah, ats-tsabat, at-tajarud, al-ukhuwah, ats-tsiqoh.

e. Kewajiban2 sebagai muslim

8. Wirid rabithah

Membaca surat Ali Imran: 26-27 dan surat rabithah.